Thursday, February 28, 2008

Lima Aturan Sederhana Tuk bahagia

Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia

- Bebaskan dirimu dari kebencian A

- Bebaskan pikiranmu dari kesusahan

- Hiduplah secara sederhana

- Berilah lebih

- Kurangilah harapan

Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai dari awal. Setiap orang

dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru. Tuhan tidak

menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan, matahari

tanpa hujan, tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu,

kebahagiaan untuk air mata, dan terang dalam perjalanan.

Kekecewaan bagai "polisi tidur", ini akan memperlambatmu sedikit

tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata. Jangan tinggal

terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus!

Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki,

terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu

yang lebih baik untuk dirimu.Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk,

pertimbangkanlah artinya.....

Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan, mengajarmu

bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras menangis.

Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu, apa yang dapat kau

perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai, selebihnya ada

pada orang itu untuk menilai dirimu.

Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas. Dalam kehidupan

jarang akan kau temui seseorang yang kau cintai dan orang itu

mencintaimu juga. Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan,

ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali. Lebih baik kehilangan

harga dirimu kepada orang yang mencintaimu, daripada kehilangan orang

yang kau cintai karena harga dirimu.

Kita selalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang

sesuai untuk dicintai atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah kita

cintai, daripada malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita

berikan. Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang, janganlah kau

mencari2 kekurangan2nya, kau jangan mencari2 alasan, kau jangan

mencari2 kesalahan2nya. Malahan, kau atasi kesalahan2 itu, kau terima

kekurangan2 itu, dan jangan kau hiraukan alasan2 itu.

Jangan pernah meninggalkan rekan lama. Kau tidak akan pernah mendapat

penggantinya. Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik.

Renungan Untukmu

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha

yang sepertinya sia-sia....

Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.


Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih....

Allah SWT sudah menghitung air matamu.


Ketika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu

serasa berjalan begitu saja...

Allah SWT sedang menunggu bersamamu.


Ketika kau berfikir bahwa kau sudah mencoba

segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...

Allah SWT sudah punya jawabannya.


Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal

dan kau merasa tertekan...

Allah SWT dapat menenangkanmu.



Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk

menelpon..., Allah SWT selalu berada disampingmu


Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang...

Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang

lebih besar dari segalanya dan Dia

telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.


Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu

cintamu tak terbalas...

Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan

Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu.


Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan....

Allah SWT dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum


Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan

Allah SWT sedang berbisik kepadamu


Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau

merasa ingin mengucap syukur....

Allah SWT telah memberkahimu


Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau

dipenuhi ketakjuban....

Allah SWT telah tersenyum padamu.


Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan

mimpi untuk digenapi....

Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu


Ingat dimanapun kau atau kema napun kau menghadap....

Allah SWT Maha Mengetahui.

Reancana Allah Pasti Indah

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam
sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat
ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan
bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelaikain.
Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari
bawahadalah benang ruwet.Ibu dengan tersenyum memandangiku
dan berkata dengan lembut:

"Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu
menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu
akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan
kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.

"Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan
putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat
kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, " Anakku,
mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. "

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat
bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan
matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku
hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang
aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet. Kemudian ibu
berkata,"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan
kacau,tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini
sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya
mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu
dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.Sering
selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya
kepada Allah, "Allah, apa yang Engkau lakukan?" Ia
menjawab : " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku
membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet,
benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya
memakai warna yang cerah?"Kemudian Allah menjawab,"
Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga
menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku
akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di
pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah
dari sisiKu."Subhanallah...

Beruntunglah orang2 yang mampu menjaring ayat indah Allah
dari keruwetan hidup di dunia ini.Semoga Allah berkenan
menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati
hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam perjalanan
hidupnya, seruwet apapun itu. Amin.

Subhanallah, tulisan ini benar-benar membuka pikiran kita
bahwa Allah adalah Dzat Yang maha pengatur segala sesuatu
di alam ini. Tulisan ini mengingatkan saya bahwa kendati
pun manusia punya keinginan, tetapi Allah mempunyai
keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah. So, mari kita
senantiasa bertawakkal kepada Nya.
Wassalamualaikum wr wb.

Tuesday, February 26, 2008

Kuliah S2 Yuuukkk

Akhirnya terlaksana juga impian untuk menamatkan kuliah sampai kejenjang Master Of Computer, Obsesi ataukan Keinginan semata tidak terlalu penting yang penting adalah bagaimana berusaha tuk jadi lebih baik lagi di tahun 2008, perbaikan dalam hal pendidikan, perbaikan akhlak, perbaikan sifat dan perbaikan dalam segala aspek kehidupanku.

Kembali jadi mahasiswa lagi, dulu saat nyelesein TA D3 berucap " Gak mau deehhh kuliah lagi, kapok, pusing" eeehhh gk lama kembali kuliah S1, pas nyelesein Skripsi S1 sama ucapannya kalo gak lagi-lagi deehhh kuliah, ternyata sekarang siap berperang lagi tuk melanjutkan S2.

Selamat tinggal kesedihan, slamat datang kesuksesan, yakin banget nieeh bakalan sukses...He..He..He....., selain sukses siapa tahu bisa ketemu Soulmate pas jadi mahasiswa nanti :)

Belum Ada Judul

Disaat hati meronta kesakitan baru tersadar akan smua kesalahan dan kekhilafan yang terlakui, rasa sakit telah membuatku smakin sadar akan kuasaMU ya Rabb, smoga ini bukanlah hukuman dariMU melainkan sebuah ujian untukku agar aku dapat selalu berjalan dan mengikuti aturan yang telah Engkau tetapkan.

Untuk seseorang diluar sana andaikan saja engkau tahu akibat dari kegalauanmu telah menghancurkan hati yg selalu mencoba sembuhkan diri, Pergi dan tinggalkanlah Jiwa ini, biarkan aku berjuang seorang diri tuk sembuhkan luka yang ada dan mencari pengganti untuk separuh hatiku yang telah kau hancurkan.

Sekarang sudah sampai kepenghujungnya, beribu duka kuharap segera berlalu, Ya Rabb hilangkanlah sesak didada ini, jauhkanlah dia yang telah membuat aku jauh dariMU, dekatkanlah aku pada hambamu yang senantiasa mengingatkanku padaMU, tetapkanlah aku Istiqomah dijalanMU, tetapkanlah hatiku tuk tidak lagi berubah.

Tuesday, February 19, 2008

Keajaiban Shalat Tahajud

Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit.

Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari pelbagai penyakit .

Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin memang menunaikan shalat tahajjud.

Ketenangan


Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.

Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanser serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanser). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak.

Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural", jelas Sholeh dalam disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.

Tahajjud harus secara Ikhlas & Kontinyu


Namun pada saat yang sama, shalat tahajjud pun Bisa Mendatangkan Stres, terutama bila Tidak Dilaksanakan Secara Ikhlas dan Kontinyu. "Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu akan sebaliknya", katanya kepada Republika.
Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain.

Ia yakin, secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. "Keikhlasan Anda dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya", kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya
produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres.

Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanser.

Kanser, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. "Nah, kalau melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari berbagai penyakit dan kanser (tumor ganas)," kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri Jatim ini. Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusuk, dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efektif.

Sholeh menjelaskan, respon emosional yang positif atau coping mechanism dari pengaruh shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar yakni Talamus. Kemudian, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat Acetylcholine, serotonis dan neurotransmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol.

Selain itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin dan menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah terjadi kontak timbal balik antara Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol.

Monday, February 18, 2008

Learn and Keep Learn

That’s iam doing now, dua bulan belakangan aku hanya disuruh belajar and terus belajar, sebenarnya enak juga yaaa belajar dibayar :) , plus browsing and chatting lagi, memang Cuma di perusahaanku doank nieeh yang bisa kayak gini, tapi belajarnya juga Weeeeiiiihhh bagiku susah, dalam jangka waktu 3 bulan aku harus belajar Drupal, AdoDB, Smarty, SOAP PhP, Subversion, and Many More.

Pusing jugaa tuuh belajar begituan, mengingat waktu kuliah dulu never taste all of that, palingan waktu kuliah cuma tau dikit tentang PhP, itu pun kuliah Cuma dateng – absent – duduk – ngobrol – pulang deeeehhhhh :), bgitulah gaya anak kuliahan jaman sekarang, giliran dah nyemplung didunia kerja baru deehh kelabakan musti belajar apa yang dulunya dianggap remeh.

Beruntung banget nieeeh aku dapet perusahaan yang masih memberikan kesempatan untuk belajar sebelum ngerjain project, suasana kerjanya enak, temen2nya juga enak, yaa pokonya serba enak deeehhh Living in this company.

Keep Spirit forget the pain and Keep Enjoy my life, I will always strove looking for my happiness and my true Soulmate

Sunday, February 17, 2008

Smoga Smua Bisa Bahagia

Meskipun aku tahu, Nina sepertinya bukanlah untukku.

Aku kadang masih berharap emailmu memenuhi inbox

Masih menunggu smsmu sebagai pengganti rasa kangenku.

Masih menunggu telfonmu tuk sekedar mendengar expresi Ceriamu



Sepenggal ungkapan hati seseorang yang baru saja ku baca dalam inbox emailku, reaksi apa yang harus ku tampakkan, kebahagiaankah ?? atau justru sebaliknya??....


Tulisan ini aku persembahkan untuk seorang teman disana, smoga kau membacanya dan mengerti kenapa tidak aku balas emailmu, berhentilah berharap terhadap manusia, karena manusia tidak akan pernah mampu memberikan apa yang kau inginkan, berharaplah pada Allah yang menguasai alam ini, aku hanyalah manusia biasa yang menjalani sgalanya atas kehendakNYA, aku juga tidak mampu memutuskan sesuatu yang blum di Ridhoi olehNYA, saat ini Allah tidak mengijinkan kebahagiaan yang kau harapkan itu, disini aku pun sedang mencoba dan berdoa padaNYA untuk menyegerakan kebahagiaan itu, tapi sekali lagi ku ingatkan kalau aku tidak punya kuasa untuk itu.


Ya Allah smoga dia dapat menemukan kebahagiaan sejatinya, begitu juga aku yang dapat secepatnya menemukan kebahagiaan sejati itu, jangan biarkan siapapun menderita, smoga smua bisa bahagia

Friday, February 15, 2008

Belajar dari hal yg Menyakitkan, Menyedihkan dan Mengecewakan

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada
temanmu, dia berdusta padamu .... Saat dia telah
berjanji padamu, dia mengingkarinya .... Saat kau
memberikan perhatian, dia tidak menghargainya ...

Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau
mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa
membacanya ... Saat kau membutuhkan jawaban dari
e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya ...
Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2
tidak melihatmu ... Saat kau mencintainya dengan tulus
tapi dia tidak mencintamu ... Saat dia yang kau
sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya
....
Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan
hanya pada saat dia dalam kesulitan ... Saat kau
bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu
... Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia
berusaha untuk menghindarimu ...

Jangan pernah menyesali atas apa yang t erjadi padamu
??? Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang
mengajarimu .... Saat temanmu berdusta padamu atau
tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak
menghargai perhatian yang kau berikan .... sebenarnya
dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku
seperti dia ....

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum
membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin
menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ..... sebenarnya
dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk
& selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia
pernah membaca e-mail yang kau kirim .... atau mungkin
saja dia tidak melihatmu ....

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu .... sebenarnya
dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu
yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan
jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau
belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa
jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu
....

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak
mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2
mengirimkan kartu undangan pernikahannya ....
sebenarnya sedang mengajarimu untuk ridha menerima
takdirNya ....

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap
sinis padamu .... sebenarnya dia sedang mengajarimu
untuk selalu bersikap ramah pada siapapun ....

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha
untuk menghindarimu ... sebenarnya dia sedang
mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa
diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan
temanmu dan membantunya ....

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam
kesulitan .... sebenarnya juga telah mengajarimu untuk
menjadi orang yang arif & santun, kau telah
membantunya saat dia dalam kesulitan ....

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering
kau alami atau bertemu dengan orang2 yang
menjengkelkan , egois dan sikap yang tidak mengenakkan
...

Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang
dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin,
tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina
... Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk
melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk
menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak
berprilaku seperti itu ...

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan
berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan
sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan
dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana
berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan
sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu ...

Thursday, February 14, 2008

See This Picture Carefully






Photoshop new technqiues image cube

Source : www.tutorialized.com


[1] Take a new file of 400 pixels, 400 pixels, of resolution 72 dpi in the RGB mode.

Photoshop-new-technqiues-image-cube1

[2] Take the Polygonal Lasoo Tool create a new shape.

Photoshop-new-technqiues-image-cube2

[3] Make the new layer fill the selection with this color coding #404040.

Photoshop-new-technqiues-image-cube3

[4] Create another shape with the help of Polygonal Lasoo Tool.

Photoshop-new-technqiues-image-cube4

[5] Make the new layer fill the selection with this color coding #D0D0D0.

Photoshop-new-technqiues-image-cube5

[6] Create another shape with the help of Polygonal Lasoo Tool.

Photoshop-new-technqiues-image-cube6

[7] Make the new layer fill the selection with this color coding #D0D0D0.

Photoshop-new-technqiues-image-cube7

[8] Create another shape with the help of Polygonal Lasoo Tool.

Photoshop-new-technqiues-image-cube8

[9] Make the new layer fill the selection with this color coding #D0D0D0.

Photoshop-new-technqiues-image-cube9

[10] find an image that you would like to use and put above all other layers in the layers palette.

Photoshop-new-technqiues-image-cube10

[11] Now go to Edit>Free Transform Using the Ctrl key on your keyboard you will be able to drag the individual corners so they are just outside the previous shape which will give it a nice clean edge.

Photoshop-new-technqiues-image-cube11

[12] Go to Blending Option select the Inner Shadow use the following settings.

Photoshop-new-technqiues-image-cube12

[13] Your image will be look like this.

Photoshop-new-technqiues-image-cube13

[14] Resize image again to fit in the cube as illustrated below.

[15] Thanks for reading, I hope this photoshop tutorial has taught you few photoshop tricks and techniques and you can use them in your website design project. Your final image will look like this.

Photoshop-new-technqiues-image-cube14

92 blog photoshop tutorial
92 free download for photoshop tutorial

Tuesday, February 12, 2008

Cinta

Ya Allah jika aku jatuh cinta

Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-MU, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-MU

Ya Allah jika aku jatuh hati

Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya terpaut pada-MU, agar tidak terjatuh kedalam cinta semu, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-MU

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yg merindu syahid dijalan-MU, jagalah rinduku padanya agar aku tidak lalai merindukan syurga-MU

Ya Allah jika aku menikmati cinta kekasih-MU

Janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat kepada-MU disepertiga malam terakhir, janganlah biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-MU

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah terhimpun dalam cinta pada-MU, telah berjumpa untuk taat pada-MU, telah bersatu dalam dakwah-MU, telah terpadu dalam membela syariat-MU

Ya Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkan cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-MU yang tiada pernah pudar, lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-MU dan keindahan bertawakal dijalan-MU

Monday, February 11, 2008

PERUBAHAN HIDUP

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah duperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka…”
(QS. At Taubah : 41 – 42)
[/i]

* * *

Hari terus berjalan, siang dan malam silih berganti, pekan dan bulanpun terus bergulir. Detik-detik pergantian tahun berlalu, banyak air mata yang menetes, menyesal atas berbagai kekhilafan yang telah dilakukan dan kesia-siaan waktu yang telah terlewat. Tahun lalu, air mata itupun menetes, atas kekhilafan yang sama. Ya, waktu silih berganti namun kesalahan yang sudah disadari tak kunjung diperbaiki. Berbagai pembenaran coba diungkapkan namun tidak juga mampu meyakinkan bahwa perubahan yang diharapkan sudah dilakukan. Ada pula fragmen kehidupan yang berisi suka maupun duka yang kadang mengingatkan akan perbaikan yang ternyata hanya ada dalam tataran kesadaran saja tanpa pernah ada realisasinya. Dimanakah salahnya? Mengapa perubahan itu sedemikian sulit? Apakah ada kesalahan dalam analisa kondisi? Ataukah kita terjebak dalam lamanya perencanaan? Ataukah….?

Suatu perubahan ke arah yang lebih baik tidak seharusnya berhenti dalam tataran kesadaran atau perencanaan saja. Namun seharusnya terus dilaksanakan dengan kesungguhan. Ya, kesungguhan (jiddiyah) menjadi hal penting yang harus ada setelah adanya niat dan tekad berubah. Kesungguhan dalam merencanakan agenda perbaikan, kesungguhan dalam mengimplementasikan perencanaan aktivitas perbaikan, kesungguhan dalam menjaga kontinuitas upaya perbaikan dan kesungguhan untuk mengontrol capaian perubahan ke arah yang lebih baik yang sudah dilakukan.

* * *

Jiddiyah secara istilah didefinisikan sebagai pelaksanaan perintah syari’ah dan dakwah secara langsung disertai dengan ketekunan dan kegigihan, mengeluarkan segala kemampuan maksimal untuk menyukseskannya dan mengatasi segala hambatan dan rintangan yang menghadangnya

Kecepatan melaksanakan tugas sebagai bentuk jiddiyah tergambar dalam peristiwa peralihan kiblat (QS Al Baqarah : 142 - 144). Tatkala ayat pemindahan kiblat turun, para shahabat di Madinah yang sedang melakukan shalat Zhuhur menghadap ke Masjid Al-Aqsha di Palestina (utara) segera berpindah arah 180 derajat ke Ka`bah di Mekkah (selatan). Kecepatan melaksanakan tugas sebagai wujud jiddiyah juga diperlihatkan oleh wanita anshor ketika turun ayat tentang kerudung (QS An Nur : 31). Sesaat setelah turunnya ayat, para shahabat segera pulang dan membacakan ayat tersebut kepada para wanitanya. Para wanita Anshor segera mengambil kain dan dijadikan kerudung hingga dikisahkan keadaan di atas kepala mereka itu seolah-olah burung gagak karena kain kerudung-kerudung mereka. Sikap wanita Anshor yang sangat sigap membenarkan dan beriman kepada apa yang telah diturunkan Allah dalam Al Qur'an ini sangat dipuji A’isyah r.a. (HR. Abu Daud). Kesigapan sebagai bentuk kesungguhan juga ditunjukkan para shahabat ketika turun ayat tentang pelarangan khamar (QS. Al Maidah : 90 – 93).

Kekuatan dan keteguhan sebagai bentuk jiddiyah tergambar dalam peristiwa hijrahnya Umar bin Khatab yang secara terang-terangan mendeklarasikan kepergian hijrahnya sekaligus ‘menantang’ kaum Quraisy di Mekkah saat itu. Kegigihan sebagai wujud jiddiyah juga tercermin dalam kisah syahidnya Ja’far bin Abi Thalib dalam perang Mu’tah. Kala tangan kanannya yang memegang panji putus, panji dipegang dengan tangan kiri. Ketika akhirnya tangan kiri itupun putus, dia tidak menyerah dan terus mempertahankan panji itu dengan membawanya dengan kedua lengannya. Ketahanan dan kegigihan inipun tercermin dari kata-kata Rasulullah kepada Abu Thalib, pamannya – yang juga kasihan melihat kondisi keponakannya yang terus dizhalimi-- ketika meneruskan tawaran para pembesar Quraisy berupa wanita, perhiasan emas, permata, bahkan kekuasaan untuk meninggalkan dakwah : ”Demi Allah, jika engkau letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini, maka tidak akan aku tinggalkan dakwah ini hingga Allah memperlihatkan (kemenangan) Nya atau membinasakan selainNya”

Mencurahkan segenap kemampuan sebagai bentuk jiddiyah tercermin dalam kisah Mush’ab bin Umair yang meninggalkan seluruh kehidupan mewahnya demi Islam yang bahkan dalam akhir hidupnya sebagai syuhada tidak meninggalkan kafan kecuali selembar kain yang bila ditutupkan ke wajahnya maka kakinya akan kelihatan dan jika ditutupkan ke kakinya maka wajahnya akan terlihat. Mencurahkan segenap kemampuan ini juga tergambar dari kisah hijrahnya Abu Bakar yang datang dengan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan untuk keluarganya : Allah dan RasulNya.

Mengatasi rintangan sebagai wujud jiddiyah dapat terlihat dari kisah Amru bin Jamuh r.a yang tetap bersikeras untuk pergi ke perang Badar walau dilarang anaknya karena kakinya mengalami cacat berat. Bahkan Rasulullahpun sudah menyampaikan keringanan baginya untuk tetap tinggal di Madinah. Namun Amru bin Jamuh tetap meminta diizinkan Rasulullah untuk pergi ke medan jihad : "Ya Rasulullah, putra-putraku bermaksud hendak menghalangiku pergi bertempur bersamamu. Demi Allab, aku amat berharap kiranya dengan kepincanganku ini aku dapat merebut surga...!”. Mengatasi hambatan juga terlukis dari kisah para sahabat yang memenuhi panggilan beliau di pagi hari setelah perang Uhud menuju Hamra’ul Asad. Tak lama beristirahat dari perang sebelumnya, tanpa kehabisan energi, mereka mengatakan : “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (QS 3:173).

* * *

Dapat dibayangkan sulitnya upaya perubahan dilakukan tanpa kesungguhan, tanpa kesigapan dalam melaksanakan agenda perbaikan, tanpa keteguhan dan kegigihan, tanpa mengerahkan segenap kemampuan , tanpa upaya mengatasi segala hambatan dan rintangan yang menghadangnya dalam melakukan perbaikan. Kesigapan memang bukan hal yang mudah -- setidaknya sikap menunda pastinya lebih mudah -- namun disitulah ujian awal sebuah komitmen perubahan dimulai. Segalanya memang berproses, namun tetap harus ada awalan yang menjadi titik keberangkatan perubahan ke arah yang lebih baik. Dan titik awal itu bukanlah hanya pada aktivitas perencanaan tetapi lebih kepada momen memulai suatu implementasi aktivitas perbaikan.

Keteguhan dan kegigihan tentunya juga tidak mudah – apalagi jika dibandingkan mengerjakan sesuatu seadanya – namun disitulah kelurusan niat dan kebulatan tekad akan dibuktikan. Perubahan tanpa keteguhan dan kegigihan hanyalah omong kosong, takkan kuat menghadapi tribulasi dalam mencapai cita. Mengerahkan segenap kemampuanpun bukan perkara yang mudah karena mengandung nilai perjuangan yang disertai pengorbanan dan perhatian lebih. Tentunya lebih mudah berkorban seadanya namun efektivitas suatu gagasan perubahan takkan terwujud tanpa optimalisasi potensi dan sumber daya yang ada. Dan menghadapi hambatan dan rintanganpun tak mudah, apalagi bila dibandingkan dengan mundur menyerah kalah ataupun putus asa. Didalamnya terdapat inti kesabaran dan kesungguhan yang akan sulit dicapai oleh mereka yang ‘lembek’. Didalamnya pula banyak terdapat bimbingan dan pertolongan Allah bagi mereka yang ikhlash dan bersungguh-sungguh.

Bila hari-hari yang terlewati masih belum menunjukkan suatu perbaikan yang signifikan dari yang seharusnya padahal sudah ada kesadaran akan perbaikan yang mestinya dilakukan, patut kita renungi sudahkah ada kesungguhan yang kita tunjukkan. Jika hingga saat ini nampaknya perubahan seperti yang diharapkan belum juga nampak hasilnya, perlu kita bercermin sudahkah ada kesigapan, keteguhan dan kegigihan kita dalam mengusung agenda perubahan. Kalau aktivitas perbaikan yang ada hanya sampai tahap kesadaran dan perencanaan tanpa implementasi, pantas kita pikirkan, sudahkah potensi kita tercurah, sudahkah segenap kemampuan terkerahkan. Dan apabila bimbingan dan pertolongan Allah nampak jauh dari upaya perbaikan yang dilakukan, layak kita perhatikan sudahkah segala sesuatunya kita jalani dengan benar, ikhlash dan pantang menyerah.

Kesungguhan sangatlah utama karena tugas dan kewajiban ataupun sebuah rencana perbaikan dapat diselesaikan dengannya, sehingga halangan dan rintangan dapat diatasi serta cita dapat tercapai dengan memuaskan. Tanpa kesungguhan, usaha akan sia-sia belaka, perencanaan akan runtuh, pelaksanaan akan kehilangan ruh dan cahaya bahkan amanah yang diemban dapat hilang. Dan kesungguhan dapat terlihat dengan memanfaatkan waktu dalam ketaatan kepada Allah, menjauhi senda gurau, mengambil hukum dasar (azimah) bukan keringanan (rukhshah), sigap dengan tugas, tidak menunda, instropeksi diri dan tidak melemah dengan kesulitan

* * *

Shalahuddin Al Ayyubi rahimahullah yang bertekad mengembalikan Masjidil Aqsha yang tertawan ketika ditanya kenapa tidak nampak gembira, tersenyum dan tertawa berkata : “Sesungguhnya saya malu jika Allah melihatku tertawa sementara Baitul Maqdis berada di tangan orang-orang salib, bagaimana saya bisa gembira, tersenyum dan tertawa sementara tanah Palestina berada di tangan musuh Allah, Masjid al Aqsha terampas dari tangan umat Islam.”

”Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami Tunjukkan kepada mereka Jalan-jalan Kami dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan”
(QS Al Ankabut : 69)

Ketika Allah bilang TIDAK

THE BLESSING IN "NO"
(KETIKA TUHAN BERKATA "TIDAK")

I asked God to take away my pride.
God said, "No. It is not for me to take away, but for you to give it up."

(Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku Tuhan berkata, "Tidak Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.")


I asked God to grant me patience.
God said, "No. Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned."

(Ya Tuhan beri aku kesabaran. Tuhan berkata, "Tidak Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.")

I asked God to give me happiness.
God said, "No. I give you blessings, happiness is up to you."
(Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri.")
I asked God to spare me pain.
God said, "No. Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to me."

(Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan. Tuhan berkata, "Tidak Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.")

I asked for all things that I might enjoy life.
God said, "No. I will give you life so that you may enjoy all things."
(Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Tuhan berkata, "Tidak Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.")
I asked God to help me LOVE others, as much as God loves me.
God said... "Ahhhh, finally you have the idea!"
(Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !")

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

Mari BerMuhasabah

Wahai manusia !

Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi hidup bersuka ria.

Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi asyik mengumpulkan dan menumpuk harta.

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.

Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani hidupnya dengan bersantai-santai.

Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.

Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.

Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.

Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya.

Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi segala perilakunya tapi ia berbuat durjana.

Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu diminta pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih orang lain.

Sungguh.. tiada Tuhan kecuali Aku.. dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.

Wahai manusia !

Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tidak pernah memujiKu. Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia !

Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepadaKu dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejekiKu, namun engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKu. Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaKu. KebaikanKu tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagiKu. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.

Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKu. Engkau melupakan diriKu dan mengingat yang lain.

Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepadaKu engkau merasa aman-aman saja.

Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”

Ikhwan fillah, bersujudlah dan bertaubatlah kepada allah SWT serta menangislah..
betapa banyak dosa yang telah kita perbuat selama ini..
lihatlah betapa banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini.

“Ya Allah,
kami bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu, tidak juga kami mampu akan siksa api nerakaMu, berilah hambaMu ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami, sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Agung.

Ya Allah,
dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai,
anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung,
umur kami berkurang setiap hari sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah
adakah jalan upaya bagi kami.

Ya Allah,
hambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu mengakui dosa-dosanya dan memohon kepadaMu,
ampunilah, karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan,
bila Engkau Campakkan kami,
kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dariMu”.

“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu”. (Imam Ali bin Abu Thalib RA)

Mari Bermuhasabah

Wahai manusia !

Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi hidup bersuka ria.

Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi asyik mengumpulkan dan menumpuk harta.

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.

Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani hidupnya dengan bersantai-santai.

Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.

Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.

Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.

Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya.

Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi segala perilakunya tapi ia berbuat durjana.

Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu diminta pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih orang lain.

Sungguh.. tiada Tuhan kecuali Aku.. dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.

Wahai manusia !

Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tidak pernah memujiKu. Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia !

Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepadaKu dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejekiKu, namun engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKu. Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaKu. KebaikanKu tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagiKu. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.

Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKu. Engkau melupakan diriKu dan mengingat yang lain.

Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepadaKu engkau merasa aman-aman saja.

Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”

Ikhwan fillah, bersujudlah dan bertaubatlah kepada allah SWT serta menangislah..
betapa banyak dosa yang telah kita perbuat selama ini..
lihatlah betapa banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini.

“Ya Allah,
kami bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu, tidak juga kami mampu akan siksa api nerakaMu, berilah hambaMu ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami, sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Agung.

Ya Allah,
dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai,
anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung,
umur kami berkurang setiap hari sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah
adakah jalan upaya bagi kami.

Ya Allah,
hambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu mengakui dosa-dosanya dan memohon kepadaMu,
ampunilah, karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan,
bila Engkau Campakkan kami,
kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dariMu”.

“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu”. (Imam Ali bin Abu Thalib RA)

Renungan Terbaik yang Menyadarkanku

Ustadz. Abu Ridho


”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
(QS, al-Hadid [57]: 20)

Ketika segala sesuatu yang menyelubungi hati telah terlepas maka hati akan mudah menerima cahaya. Ketika cahaya telah menyinari hati hingga menjadi terang benderang, jangan redupkan lagi cahaya itu dengan gandrung dunia. Sebaliknya, kuatkan cahaya dengan menggandrungi akhirat agar perjalanan semakin terang benderang.

Sebab, menurut Utsman bin ‘Affan Ra, “Gandrung dunia adalah kegelapan hati sedangkan gandrung akhirat adalah cahaya bagi hati.” Di sini, di dunia ini, sang musafir sangat memerlukan cahaya penerang agar ia dapat melanjutkan perjalanan. Sedangkan cahaya itu sangat berkaitan dengan persepsi dan sikap manusia terhadap dua realitas kehidupan yang dihadapinya.

Di hadapan perjalanan manusia ada dua realitas kehidupan (alam dunia dan alam akhirat) yang harus dipersepsi dan disikapi secara benar. Alam dunia dan alam akhirat adalah realitas yang berbeda, Alam dunia disebut alam fana sedangkan alam akhirat disebut alam keabadian.

Alam dunia sebagai medan amal sedangkan alam akhirat adalah medan pembuktian dan balasan. Rasulullah Saw mengingatkan ummatnya agar menentukan visinya secara jelas terhadap kedua realitas tersebut kemudian mempersepsi dan menyikapinya dengan cerdas sehingga memahami nilai dan segala implikasi sikapnya.

"Barangsiapa menggandrungi dunia niscaya akan membahayakan akhiratnya. Barangsiapa yang menggandrungi akhirat niscaya akan membahayakan dunianya. Maka utamakanlah yang kekal daripada yang binasa." (HR, Ahmad).

Menentukan visi kehidupan merupakan sesuatu yang penting, sebab visi seseorang terhadap sesuatu akan membentuk orientasi kehidupannya. Orientasi inilah yang akan mengarahkan persepsi dan sikap yang khas sesuai dengan visinya. Sedangkan persepsi dan sikap akan membentuk pola hidup dan perilaku.

Dengan kata lain persepsi. sikap, pola hidup, dan perilaku seseorang terhadap sesuatu diarahkan oleh orientasinya untuk mencapai visi hidupnya. Sedangkan pola hidup akan membentuk realitas individu dan masyarakat yang menjadi cerminan nasib akhir perjalanan hidupnya di akhirat nanti. Apakah ia akan hidup bahagia atau ia akan hisup sengsara untuk selama-lamanya.

“Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya) . Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya) .” (QS, al-Nazi’at [79]: 37-41).

“Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.” [3]: 152).

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS, Yunus [10]: 7-8).

“Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?.” (QS, al-A’raf [7]: 169).

Atas dasar itu, orientasi hidup seseorang akan merefleksi pada persepsi, sikap, pola hidup, dan perilakunya. Orientasi duniawi melahirkan persepsi tentang dunia sebagai tempat terakhir dan satu-satunya tempat untuk memperoleh kesenangan abadi; melahirkan sikap (kecenderungan) mencintai dunia dan segala perhiasannya, serta membenci atau menolak kehidupan akhirat; membentuk pola hidup dan perilaku yang tertuju untuk memperoleh kesenangan dan keni’matan temporal semata.

Orientasi serba duniawi inilah yang mengobarkan ketamakan dalam diri seseorang. Sedangkan ketamakan, menurut Utsman bin 'Affan, merupakan salah satu sumber kebencian di antara sesama kaum muslimin. "Orang yang meninggalkan perhiasan dunia akan dicintai Allah Swt; orang yang meninggalkan dosa akan dicintai Malaikat; dan orang yang tidak tamak terhadap kaum muslimin akan dicintai sesama kaum muslimin.

" Ketamakan terhadap dunia apabila dibiarkan dan tidak diobati akan mengkristal menjadi virus kuning yang sangat membahayakan bagi kehidupan hati seseorang. Virus ini selain menggerogoti hati dan mengerdilkannya juga dapat mematikannya. Seperti halnya dalam dunia tumbuh-tumbuhan, virus kuning yang tergolong dalam geminivirus, dengan nama ilmiah Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV), dapat diamati melalui beberapa gejalanya. Antara lain helai daunnya mengalami vein clearing yang dimulai dari daun-daun pucuk. Setelah itu berkembang menjadi berwarna kuning, tulang daun menebal, dan kemudian helai daun menggulung ke atas.

Infeksi lanjut dari virus ini akan menyebabkan daun-daun mengecil dan berwarna kuning, serta tanaman kerdil dan tidak berbuah. Penyakit virus kuning ini tidak ditularkan melalui biji, tetapi melalui penyambungan dan melalui serangga vektor yang disebut kutu kebul. Ketamakan sebagai virus kuning bagi hati manusia memang harus diwaspadai terutama bagi para penempuh perjalanan mendaki.

Pada umumnya hati yang mudah dihinggapi virus ini adalah hati yang lalai, lalai dari mengingat Allah, lalai beribadah, dan lalai terhadap tujuan akhir yang sedang ditempuhnya. Tanpa disadari, virus kuning dapat menggeroti file-file rasa ikhlas dalam dada, serta merusakkan iman dan amal yang pada akhirnya dapat mengacaukan perjalanan hidup. Menurut al-Muhasibi, antusiasme dan hasrat yang berkobar-kobar itu muncul dari ketamakan.

Pertumbuhan jiwa juga sejalan dengan “kaidah-kaidah” ketamakan. Ketamakan terhadap dunia menjadikan ketamakan sebagai sarana mencari kelebihan dunia. Kerakusan, ambisi, dan mengedepankan kemauan adalah wahana ketamakan. Di mana saja nafsu menempati ketamakannya, maka nafsu telah menghadirkan perangkatnya, mengumpulkan alatnya, dan serius menuntutnya. Jika seseorang memperturutkan hawa nafsunya, maka nafsu telah memperbudaknya, melemahkannya, menghinakannya, membingungkannya, meletihkannya, merampas akalnya, menginjak kehormatannya, mengabaikan harga dirinya, dan akhirnya menjauhkan dirinya dari Allah Swt. Allah Swt dengan sangat akurat menjelaskan implikasi-implikasi psikologis dan sosiologis ketamakan terhadap harta kepada kehidupan.

Ketamakan yang merupakan konsekuensi dari hubbuddunya ini posisinya sama dengan virus kuning yang sangat membahayakan. Agar manusia terhindar dari virus yang mematikan ia lebih dahulu harus memahami realitas dunia dan realitas akhirat Allah Swt menjelaskan kedua hakikat itu dalam banyak ayat.

Bahkan ia menjelaskan pula tentang hakikat kehidupan dunia dibanding dengan hakikat kehidupan akhirat. Allah Swt mennyatakan bahwa hakikat kehidupan dunia hanyalah permainan dan suatu yang dapat melalaikan.

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya?” (QS, al-An’am [6]: 32).

Oleh karena nilai kehidupan dunia dengan segala pesonanya seperti itu maka tidak sepatutnya dijadikan sebagai orientasi seluruh perjalanan hidup manusia. Sebab nilai yang terkandung di dalamnya tidak lebih dari sebagai sarana menuju alam akhirat dan aksesoris yang hanya enak dipandang mata. Maka kehidupan akhiratlah yang seyogyanya menjadi orientasi hidup manusia. Sebab kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya.

“Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS, al-Ankabut [29]: 64).

Atas dasar itu Rasulullah Saw menegaskan, “Barangsiapa yang urusan akhiratnya menjadi orientasinya maka Allah menjadikan hatinya kaya, membantu memudahkannya dalam segala urusannya, dan dunia akan menyambutnya. Barangsiapa yang urusan dunianya menjadi oerientasinya maka Allah menjadikan kemiskinan berada di antara kedua matanya, mencerai-beraikan urusannya dan tidak akan datang kepada dunia kecuali apa yang telah ditentukan untuknya.” (HR, Tirmidzi).

Kendati demikian, orang-orang yang hatinya telah dirasuki virus kuning yang bernama ketamakan dan kerakusan, mereka akan terus memburu keni’matan dunia dan menjadikannya sebagai orientasi hidupnya. Mereka berbangga-bangga dan bermegah-megah, saling menyombongkan diri dengan kekayaan mereka. Padahal apa yang mereka banggakan dan cari dengan penuh ketamakan itu hanyalah sekilas kesenangan; hanyalah keindahan sementara yang apabila salah mempersepsi dan menyikapinya dapat menyimpan berjuta keresahan.

Memang di balik semua pesonanya mengintip penderitaan yang abadi. Tak ubahnya seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani. Tetapi karena digerogoti virus; tanaman itu kemudian menjadi kering dan warnanya terlihat kuning lalu akhirnya hancur. ”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.

Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS, al-Hadid [57]: 20) Oleh sebab itulah mengapa seorang muslim harus selalu berhati-hati terhadapnya dikarenakan virus tersebut sangat halus, tidak mudah diawasi keberadaannya, tak mudah dikenali wujudnya kecuali gejala-gejalanya. Ia mengalir di seluruh tubuh manusia bagaikan darah. Saat melewati tiap aliran nadi, virus ini merusakkan sel-selnya. Ujungnya selalu dikendalikan setan yang selalu tertawa lebar melihat kegagalan manusia dalam mengendalikan nafsu kebendaannya.

Bahkan virus ini dapat menembus ke ulu hati, meluluhlantakkan pusat sistem otak syaraf dan akal manusia. Virus kuning bisa merebak dikarenakan ada makhluk lain yang menyelusup ke relung sanubari manusia, yaitu setan yang selalu menanamkan kecemasan dan kekhawatiran akan kehilangan atau kekurangan harta benda pada diri manusia. Akibatnya, seluruh waktu, potensi, dan sarana dipergunakan untuk meraih harta benda dan mempertahankan kelanggengannya. Di dalam hatinya hanya ada satu cinta yang tumbuh dan mendominasi, yaitu cinta duniawi yang ternyata kobarannya mampu menelan semaua kesadaran kemanusiaan.

Untuk mendeteksi keberadaannya diperlukan ketajaman batin. Dengan ketajaman itu seseorang dapat mengenali karakter godaan duniawi sehingga ia dapat terhindar dari ketamakan kepada dunia yang menyebabkan dirinya jauh dari keberuntungan di akhir perjalanannya.

Dengan ketajaman itu pula ia mampu menangkap hakikat yang akan menguntungkan perjalanan panjangnya "Jual duniamu untuk dunia esok (alam akhirat) dan kau akan dapatkan keduanya dalam keutuhan, tetapi jangan kau jual dunia esokmu untuk dunia sekarang ini, karena kau akan kehilangan kedua-duanya." Demikian Hasan al-Bashri mengingatkan kita agar proporsional dalam memandang dan menyikapi dua realitas wujud tersebut.

Al-Fudhail berkata, "Seandainya dunia ini dari emas yang sirna dan akhirat itu dari tembikar yang kekal niscaya kita harus memilih tembikar yang kekal daripada emas yang sirna. Apa jadinya jika kita memilih tembikar yang sirna daripada emas yang kekal? Sementara Imam Syafi`i mengingatkan agar kita tidak terbius oleh pesonanya yang menipu, "Barangsiapa sedang mencicipi kelezatan dunia yang sesaat, ketahuilah justru di situlah aku pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Bagiku pesona dunia adalah tipu daya yang penuh dengan kedustaan, bagaikan fatamorgana di tengah padang sahara."

Agaknya patut diingat pula ungkapan yang pernah dikemukakan Luqman al-Hakim ketika beliau berwasiat kepada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya manusia itu harus menuntaskan tiga tuntutan dalam hidupnya, yaitu

(1) sepertiga untuk Allah,

(2) sepertiga untuk dirinya, dan

(3) sepertiga untuk ulat. Adapun yang dimaksud sepertiga untuk Allah adalah ruhnya, sepertiga untuk dirinya adalah amalnya, dan sepertiga untuk ulat adalah jasadnya."

Wallahu 'alam

sumber: http://perisaidakwah.com/content/view/75/1/

Wednesday, February 6, 2008

Suara Hatiku :)

Baru sebulan ini saya mulai memberanikan diri untuk menuliskan isi hati disebuah blog, sebelumnya saya berfikir untuk tidak akan pernah mau mempublikasikan isi hati kpada siapapun, tapi saat ini saya mulai senang menuangkan isi hati dalam blog ini.

Alhamdulillah saya telah melewati masa-masa sulit itu dengan baik, memang benar apa yang menurut kita buruk belum tentu kenyataannya adalah buruk, saat ini saya merasa bahagia entah apa penyebabnya, sebuah kejadian yang membuat saya yakin bahwa Smua sudah diatur oleh Sang Maha Besar, Allah tidak akan pernah membiarkan hambanya menderita dan tersakiti terlalu lama.

Harapan terbesarku ditahun baru ini adalah dipertemukan dengan seorang lelaki yang benar-benar adalah jodohku, seorang lelaki shaleh, sederhana dan bertanggungjawab, yang dapat mbimbingku menjadi manusia yang lebih baik. Smoga apa yang aku harapkan saat ini akan menjadi kenyataan, smua rasa sakit yang telah terjadi seakan tidak berarti bila memang impian ini jadi nyata

Ya Allah pertemukanlah aku dengannya, yakinkanlah hatiku dan hatinya, mudahkanlah jalanku dan jalannya, luruskanlah niatku untuk dapat menikah karenaMU, hilangkan sgala kebimbangan dan rasa takut dari hatiku, dan berikan juga aku kesabaran dan keikhlasan sampai waktu itu tiba, waktu yang telah Engkau tetapkan bagiku untuk menikah dan bahagia.

Tuesday, February 5, 2008

About Me Now

Tidak terasa 25 tahun sudah aku menjalani hidup ini, dengan bgitu banyak kejadian, bahagia, luka, kesuksesan, keterpurukan dan masih banyak lagi rasa yang kuhadapi selama 25 tahun hidupku, tahun baru 2008 tahun dimana aku harus menjadi lebih baik lagi dalam hidup terlebih lagi dalam mencintaiMU ya Allah.

Tahun ini adalah tahun dimana aku melepaskan sgala beban derita, sgala rasa cinta yang tidak ada manfaatnya, cinta yang menyesatkan, sakit sekali rasanya tapi aku bersyukur karena saat ini aku sudah mampu melepaskan cinta semu itu dan mulai dapat mencintai sgalanya karena Allah.

Burung yang patah sayapnya tidak akan mati karena lukanya ( kata indah yg kudapat dari seorang teman beberapa tahun lalu ) aku yakin padaMu ya Rabb, bahwa ini adalah rencanaMu, jadikanlah aku Ridho atas apa yang Engkau tetapkan dan berikanlah aku barokah atas apa yang Engkau takdirkan sehingga tidak ingin aku mempercepat apa yang Engkau tunda dan Menunda apa yang Engkau percepat.